![]() |
Perbedaan Aki Kering dan Basah |
Aki merupakan komponen vital dalam kelistrikan mobil. Ibarat jantung manusia yang berfungsi menyuplai darah ke seluruh tubuh, begitu juga aki yang berfungsi menyuplai arus listrik ke komponen kelistrikan misalnya ECU, lampu-lampu, motor stater dan lainnya.
Selain berfungsi untuk menyuplai, aki atau accu ( bahasa Belanda ) juga berfungsi untuk menyimpan arus listrik dengan bantuan alternator atau dinamo pengisian.
Aki yang digunakan di kendaraan bermotor adalah jenis aki DC dan mempunyai tegangan 12 volt serta dapat dilakukan pengisian ulang atau recharge.
Secara umum ada 2 jenis aki yang dapat ditemui di pasaran, yakni aki kering dan aki basah. Aki kering disebut juga aki Maintenance Free sedangkan aki basah dikenal sebagai aki Hybrid.
Lalu apa perbedaan dari keduanya? Simak penjelasannya berikut ini.
Perbedaan Aki Kering dan Basah dari Segi Konstruksi
![]() |
Aki Kering |
Secara fisik aki kering mempunyai warna casing yang gelap atau tidak transparan. Sedangkan pada aki basah mempunyai casing yang transparan sehingga terlihat cairan elektrolit aki yang terdapat di dalamnya. Selain itu terdapat garis batas ketinggian atau level air aki.
Pada aki kering juga tidak terdapat lubang-lubang tempat mengisi air aki seperti pada aki basah.
Selain itu di dalam aki kering terdapat semacam gel sebagai pengganti cairan elektrolit seperti yang terdapat pada aki basah.
Sedangkan pada aki basah sel-sel di dalamnya terendam cairan elektrolit serta terdapat lubang di tiap selnya untuk mengisi atau menambah air aki.
![]() |
Aki Basah |
Perbedaan Aki Kering dan Basah dari Segi Harga
Dari segi harga aki kering memang lebih mahal daripada aki basah. Sebagai contoh perbandingan adalah aki untuk kendaraan pribadi kelas MPV ( misal Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Nissan Grand Livina dan lain-lain ) dengan kapasitas aki 34 Ah ( Ampere Hour ).
Untuk jenis aki kering tersebut harga di pasaran berkisar 900 ribu sedangkan untuk aki basah harga berkisar 700 ribu. Jadi terdapat selisih harga yaitu 200 ribuan, lebih mahal aki kering dibanding dengan aki basah.
Untuk jenis aki kering tersebut harga di pasaran berkisar 900 ribu sedangkan untuk aki basah harga berkisar 700 ribu. Jadi terdapat selisih harga yaitu 200 ribuan, lebih mahal aki kering dibanding dengan aki basah.
Perbedaan Aki Kering dan Basah dari Segi Perawatan
Dalam hal perawatan, aki kering lebih minim perawatan jika dibandingkan dengan aki basah.
Pemilik kendaraan dengan aki kering tak perlu khawatir lupa melakukan pengecekan, apalagi pemilik yang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehari-hari. Cukup rajin panaskan mobil jika jarang digunakan sehingga aki tidak drop atau tekor.
Sedangkan pada aki basah, di dalamnya terdapat sel-sel yang harus terendam air aki sehingga pemilik kendaraan harus sering melakukan pengecekan terhadap level atau ketinggian air aki tersebut.
Pemilik kendaraan dengan aki kering tak perlu khawatir lupa melakukan pengecekan, apalagi pemilik yang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehari-hari. Cukup rajin panaskan mobil jika jarang digunakan sehingga aki tidak drop atau tekor.
Sedangkan pada aki basah, di dalamnya terdapat sel-sel yang harus terendam air aki sehingga pemilik kendaraan harus sering melakukan pengecekan terhadap level atau ketinggian air aki tersebut.
Perbedaan Aki Kering dan Basah dari Segi Pemasangan
Salah satu kelebihan aki kering adalah saat dilakukan pemasangan atau ganti baru di kendaraan. Aki kering dapat dibilang aki siap pakai karena saat konsumen membeli aki baru dan akan dipasang di kendaraan tidak perlu pengecasan terlebih dahulu.
Berbeda dengan aki basah yang saat beli baru dan akan dipasang di kendaraan harus diisi accu zuur atau cairan asam sulfat terlebih dahulu dan dilakukan pengecasan.
Aki Kering vs Aki Basah: Awet Mana?
Meskipun secara kualitas sama, tinggal pemilik kendaraan yang menentukan pilihan disesuaikan dengan kebutuhan. Awet tidaknya aki berbeda-beda tergantung dari pemakaian dan perawatannya. Pada umumnya usia aki berkisar antara 1.5 hingga 2 tahun. Bahkan kadang ada yang dapat mencapai 4 tahu pemakaian.
Mobil dengan mobilitas tinggi atau jam terbang tinggi kemungkinan besar mempunyai umur aki yang lebih pendek jika dibandingkan dengan mobil dengan mobilitas rendah. Karena secara otomatis pemakaian daya aki saat mobil digunakan lebih banyak.
Namun secara umum, aki basah lebih tahan panas dibanding dengan aki kering karena konstruksinya yang terendam cairan aki/air aki di dalamnya yang dapat membantu menyerap panas. Sehingga bagi pemilik kendaraan, jika mobilnya sering parkir di tempat yang panas atau di bawah sinar matahari langsung, ada baiknya memilih aki basah.
Nah, dengan berbagai pertimbangan di atas, tinggal sang pemilik atau pemakai kendaraan yang menentukan pilihan.
Aki kering yang minim perawatan namun dengan harga yang sedikit lebih mahal, atau aki tipe basah dengan harga yang lebih murah namun harus rajin-rajin melakukan perawatan atau sering-sering mengecek kondisi air aki.
Mobil dengan mobilitas tinggi atau jam terbang tinggi kemungkinan besar mempunyai umur aki yang lebih pendek jika dibandingkan dengan mobil dengan mobilitas rendah. Karena secara otomatis pemakaian daya aki saat mobil digunakan lebih banyak.
Namun secara umum, aki basah lebih tahan panas dibanding dengan aki kering karena konstruksinya yang terendam cairan aki/air aki di dalamnya yang dapat membantu menyerap panas. Sehingga bagi pemilik kendaraan, jika mobilnya sering parkir di tempat yang panas atau di bawah sinar matahari langsung, ada baiknya memilih aki basah.
Nah, dengan berbagai pertimbangan di atas, tinggal sang pemilik atau pemakai kendaraan yang menentukan pilihan.
Aki kering yang minim perawatan namun dengan harga yang sedikit lebih mahal, atau aki tipe basah dengan harga yang lebih murah namun harus rajin-rajin melakukan perawatan atau sering-sering mengecek kondisi air aki.
Topik terkait :